YOGYAKARTA, KAMIS – Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) Ke-20 Tahun 2008 yang dijadwalkan berlangsung 6 Juli hingga 3 Agustus akan melibatkan sembilan kampung untuk meriahkan festival tersebut.Kesembilan kampung itu akan dilibatkan dalam program ’Babad Kampung’ FKY 2008.

“Kesembilan kampung yang akan dilibatkan dalam program ’Babad Kampung’ FKY 2008 itu adalah Tukangan, Kricak Kidul, Pandean, Samirono, Mergangsan Kidul, Suryowijayan, Minggiran, Dolahan dan Pajeksan,” kata Humas FKY XX/2008 Rinda Maria di Yogyakarta, Kamis.

Ia mengatakan FKY 2008 akan menjadikan kampung sebagai salah satu titik tumpu utama, karena selama ini kampung selalu identik dengan sesuatu yang kumuh dan ketinggalan zaman, sehingga muncul persepsi yang menempatkan kampung sebagai korban modernisasi yang paling awal.

Menurut dia, kondisi tersebut dapat diubah dengan memposisikan kembali kampung sebagai bagian dari kota yang hidup, produktif dan kreatif.

Dalam program ’Babad Kampung’ ini, seni pertunjukan berfungsi sebagai media yang bisa berwujud seni kontemporer maupun seni tradisi. “Titik pentingnya adalah bagaimana masyarakat sebuah kampung memaknai masa lalu kampungnya, dan bagaimana mereka mengidentifikasi identitas mereka sebagai kelompok individu yang tinggal di sebuah kampung,” katanya.

Hal tersebut, kata Rinda, bisa dituangkan dalam Babad Kampung dan cerita-cerita tentang kampung, baik yang bersifat ’folklore’ atau kejadian faktual, yang kemudian dijadikan bahan mentah dari seni pertunjukan yang akan diciptakan seperti cerita Ki Ageng Paker, Mbok Rondo Mbodon, dan cerita Geger Code.

Selain pementasan cerita sejarah kampung, program Babad Kampung dalam FKY XX/2008 juga menggelar pameran dokumentasi kampung.